Liputan6.com, Jakarta Dampak buruk mengisap jempol pada anak dan cara menghentikannya perlu lebih diperhatikan oleh orang tua. Walaupun sebenarnya mengisap jempol wajar dilakukan anak yang berusia di bawah 2 tahun, jika tidak segera dihentikan dapat memberikan berbagai dampak buruk untuk anak.
Mengisap jempol biasanya dilakukan anak untuk menenangkan diri dalam menghadapi suatu situasi dan merupakan salah satu tahap perkembangan anak. Namun, sebaiknya orang tua mengajarkan anak untuk menenangkan diri dengan cara yang lebih sehat untuk menghindari berbagai dampak buruk yang diakibatkannya.
Dampak buruk mengisap jempol pada anak akan muncul bila kebiasaan ini dibiarkan berlarut-larut. Kebiasaan ini bisa memberikan masalah kesehatan pada anak, terutama pada bagian rongga mulutnya. Apalagi, jika anak tetap melakukan kebiasaan ini hingga berusia lebih dari 4 tahun.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (19/2/2020) tentang dampak buruk mengisap jempol pada anak dan cara menghentikannya
Dampak Buruk Mengisap Jempol pada Anak
Kebiasaan mengisap jempol pada anak dapat membawa berbagai dampak buruk pada rongga mulut anak, diantaranya adalah:
Gangguan Susunan Gigi
Dampak buruk mengisap jempol pada anak yang pertama adalah terjadinya gangguan pada susunan gigi, terutama pada gigi depan bagian atas. Hal ini bisa terjadi karena kebiasaan mengisap jempol meningkatkan tekanan di rahang atas saat masa pertumbuhan, sehingga terjadi perubahan bentuk atau struktur pada rahang atas.
Cadel
Berikutnya, struktur gigi depan bagian atas yang tidak rata juga bisa mengubah bentuk rahang, sehingga memengaruhi cara bicara anak.
Hal ini dapat memberikan dampak buruk mengisap jempol pada anak yaitu anak menjadi cadel. Anak mungkin akan terdengar cadel dalam mengucapkan sebagian huruf konsonan, seperti S dan Z.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar