Senin, 19 Agustus 2019
4 Jejak Kegagalan Philippe Coutinho di Barcelona
Philippe Coutinho resmi dipinjamkan ke klub Bundesliga, Bayern Munchen selama satu musim. The Bavarian juga mendapat opsi pembelian saat musim berakhir.
Perkembangan karier Coutinho ini tidak mengejutkan. Sejak pertengahan musim lalu, dia sudah dinilai tidak lagi pantas membela Blaugrana. Coutinho tampak tersesat, bingung, tidak bisa memenuhi ekspektasi.
Sebagai pemain yang menyandang status rekor transfer klub, perjalanan karier Coutinho di Camp Nou ini sedikit mengenaskan. Pemain yang diharapkan bisa jadi bintang baru ternyata hanya bisa bertahan selama satu setengah musim.
Dua atau tiga tahun lalu, Coutinho layak dianggap sebagai pemain terbaik Liverpool. Dia bisa membelah pertahanan lawan dengan gerakan cepat, juga mencetak gol dari luar kotak penalti. Potensi inilah yang menarik minat Barcelona.
Nahasnya, Barcelona tidak pernah menyaksikan langsung Coutinho yang sama. Coutinho di Barca tampak seperti pemain yang berbeda dengan Coutinho di Liverpool. Kualitasnya, performanya, kepercayaan dirinya jauh di bawah standar yang seharusnya.
Marcelo Bielsa, salah satu pelatih senior di dunia sepak bola, pernah mengemukakan teori tentang perbedaan kualitas pemain di klub baru. Barca tidak salah saat membeli Coutinho, hanya selalu ada kejutan di balik transfer pemain.
"Anda boleh jadi melihat 100 video, menginvestigasi cederanya, riwayatnya, kehidupan pribadinya, menganalisis statistiknya secara mendalam," kata Bielsa dikutip dari Sport.
"Anda boleh mengetahui segalanya tentang dia, tapi ada satu variabel yang tidak bisa dikontrol: bagaimana dia bakal beradaptasi dengan habitat baru? Mustahil mengetahui itu sebab baginya itu adalah realitas baru, hal baru untuk semua orang yang tidak bisa dipahami sebelum kehadirannya."
Ya, Coutinho gagal beradaptasi. Setidaknya ada 4 langkah kegagalan Coutinho di Barcelona, yang pada intinya tentang bagaimana kenyataan tidak bisa memenuhi harapan.
Pengalaman Coutinho di Barcelona mengonfirmasi teori Bielsa. Terlepas dari investasi, bagaimana cara pembelian tersebut, penolakan Liverpool, dan kehadirannya pada Januari 2018, Coutinho membuat publik Barca mengharapkan sesuatu.
Barca mendatangkan pesepak bola kelas dunia dengan talenta luar biasa yang telah menjadi bintang di tim Jurgen Klopp. Pelatih Jerman iru pernah mencegah kepergian Coutinho, tapi tanpa hasil.
Meminta loyalitas Coutinho adalah satu hal yang sulit. Melihat riwayatnya, mungkin dia hanya setia pada kostum timnas Brasil.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Liverpool Dibantai Watford, Berikut Deretan Angkanya
Liverpooltidak berdaya di markas Watford, Vicarage Road, pada laga pekan ke-28 Liga Inggris, Sabtu (29/2/2020). Tampil dengan skuat terba...
-
Tidak banyak yang menyadari bahwa pasangan yang mengalami kudis dapat menularkan penyakitnya ini melalui hubungan seks. Padahal, kudis terma...
-
Nasib manajer Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer di ujung tanduk. Pria Norwegia itu mulai santer diberitakan akan dipecat akib...
-
Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih akrab disapa BJ Habibie mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RS...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar