Kamis, 31 Oktober 2019
Anies Baswedan, Gubernur Terbodoh Dalam Sejarah
Sebenarnya saya sudah malas ngurusin manusia satu ini, tapi kok ya semakin ke sini semakin menjadi-jadi saja kelakuannya.
Sejak awal menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, ini orang sudah ngaco dengan ucapannya bahwa kemenangannya menjadi Gubernur DKI Jakarta adalah kemenangan muslim pribumi, padahal dia sendiri pendatang keturunan Arab, bukan orang asli pribumi. Nggak ngaca.
Setelah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, ngaconya semakin menjadi-jadi. Mulai dari membolehkan PKL jualan di trotoar, lalu jalan Jatibaru di Tanah Abang ditutup untuk PKL jualan, kemudian menyemprot kali item bau busuk taik dengan parfum dan menutupnya dengan jaring agar itemnya kali tidak kelihatan.
Publik juga tidak akan lupa kebijakan ngawurnya yang menghidupkan kembali becak agar berkeliaran bebas di jalanan Jakarta. Lalu dengan pedenya menghiasi Jakarta dengan tanaman plastik. Benar-benar Gubernur edan.
Dan yang lebih tolol lagi bikin monumen bambu yang umurnya hanya setahun doang dengan menghabiskan duit rakyat sebesar Rp 550 juta. Dimana otaknya coba.
Kini publik dihebohkan dengan anggaran siluman yang fantasitisnya luar biasa angkanya itu. Bayangkan saja bagaimana mungkin Pemprov DKI menganggarkan Rp 82,8 miliar rupiah untuk pembelian lem Aibon, Rp 123 miliar untuk pembelian bolpen, serta Rp 121 miliar untuk pembelian komputer.
Itu belum termasuk anggaran Rp 5 miliar untuk lima orang influencer pariwisata DKI, anggaran Septic Tank Rp 166 miliar, dan anggaran mengecat jalur sepeda Rp 73 miiliar. Kan gila.
Lantas tugas para tim pembantu Gubernur yang tergabung dalam TGUPP itu apa saja kok bisa muncul anggaran yang tidak masuk akal itu? Digaji besar sampai puluhan juta rupiah per bulan, tapi tidak ada gunanya sama sekali bagi kemaslahatan warga DKI Jakarta.
Padahal puluhan orang yang tergabung dalam tim TGUPP-nya itu mendapat gaji dan fasilitas yang super wah. Total anggaran untuk timnya TGUPP itu tembus sampai Rp 19 miliar. Itu belum termasuk biaya makan mereka dan ATK yang mencapai Rp 437 juta.
Jika ditotal secara keseluruhan, total anggaran mereka tembus sampai Rp 20 miliar. Lalu dalam pengajuan anggaran tahun 2020 anggaran TGUPP naik signfikan menjadi Rp 26,5 miliar. Untuk apa coba.
Ketua TGUPP saja dapat gaji Rp 51.570.000 per bulan, termasuk fasilitas mobil dinas Toyota Altis. Itu belum termasuk gaji yang diterima oleh para anggota TGUPP-nya itu mulai dari puluhan juta hingga belasan juta rupiah per bulannya. Kan sinting.
Berbagai kekonyolan dan kengawuran dilakukannya tanpa sadar sebagai bentuk kebodohannya dalam bekerja. Tapi selalu dan selalu dengan entengnya dan tanpa beban selalu ngeles tingkat dewa.
Ya beginilah akibatnya orang tidak tahu apa-apa dipaksakan jadi Gubernur DKI Jakarta. Tipikal dan ciri khas Gubernur Kadal Gurun yang nihil prestasi dengan retorika segudang. Jakarta yang sudah rapih dan bermartabat di era Ahok kini jadi kumuh dan berantakan kembali.
Saya tidak mau berandai-andai bahwa Anies Baswedan mau nilep uang sebanyak itu untuk modal logistik nyapres 2024 atau untuk menimbun kekayaan pribadinya, tapi saya yakin orang ini memang bodoh soal anggaran.
Masih ingat kan anggaran fantastis tunjangan Guru yang diajukan Anies Baswedan sebesar Rp 23,3 triliun yang ditemukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Anies masih menjabat sebagai Mendikbud dulu?
Itu belum lagi proposal anggaran sebesar Rp 571 triliun yang dia ajukan dengan dalih bangun Jakarta selama 10 tahun kedepan. Anggaran yang Anies ajukan tersebut mengalahkan total anggaran untuk bangun ibukota negara baru yang hanya Rp 466 triliun saja.
Dari situ saja sudah kelihatan bahwa orang ini memang orang bodoh, khususnya dalam hal menyusun anggaran. Namun dia lihai menutupi kebodohannya dengan kelebihannya yang pandai merangkai kata dan pandai main sandiwara, termasuk namun tidak terbatas pemain watak kelas ikan hiu.
Entah bagaimana orang ini bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta, laron-laron di baskom dan cicak-cicak di dinding pun juga pada terheran-heran, kok bisa ya?
Kekuasannya bukan karena kehendak Allah. Akan tetapi karena dosa para manusia dungu over dosis mabok agama yang memilihnya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Kalau orang ini jadi Gubernur di propinsi lain, mungkin orang tidak akan mengurusinya, tapi ini jadi Gubernur di ibukota negara yang notabene adalah representatif NKRI di mata dunia. Kan ngehe.
Jika kita bandingkan dengan Gubernur-Gubernur lainnya di negara ini, Anies Baswedan adalah Gubernur terbodoh dalam sejarah NKRI. Manusia satu ini adalah sumber bencana bagi warga DKI Jakarta. Sudah cukup penderitaan warga DKI Jakarta dipimpin oleh orang bodoh soal anggaran, pecatan Menteri pula.
Dalam hati saya bertanya, kira-kira bagaimana nasib warga DKI Jakarta seandainya dia terpilih lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Semoga itu tidak terjadi. Amit-amit, orang waras pasti trauma banget.
Kura-kura begitu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Liverpool Dibantai Watford, Berikut Deretan Angkanya
Liverpooltidak berdaya di markas Watford, Vicarage Road, pada laga pekan ke-28 Liga Inggris, Sabtu (29/2/2020). Tampil dengan skuat terba...
-
Tidak banyak yang menyadari bahwa pasangan yang mengalami kudis dapat menularkan penyakitnya ini melalui hubungan seks. Padahal, kudis terma...
-
Nasib manajer Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer di ujung tanduk. Pria Norwegia itu mulai santer diberitakan akan dipecat akib...
-
Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih akrab disapa BJ Habibie mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RS...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar