Selasa, 03 September 2019

3 Vaksin yang Direkomendasikan untuk Mencegah Penyakit Kelamin

Penyakit kelamin sebagian besar ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom dengan bergonta-ganti pasangan. Nah selain tentunya harus melakukan seks aman, vaksin juga bisa jadi salah satu langkah mencegah penularan penyakit kelamin. Beberapa vaksin untuk penyakit kelamin tertentu dapat mencegah perkembangan kulit kelamin hingga infeksi kronis seperti hepatitis A dan hepatitis B.

Vaksin untuk penyakit kelamin, apa saja yang perlu?

Beberapa vaksin untuk mencegah Anda tertular dari penyakit kelamin, antara lain:

1. Vaksin HPV

Vaksin HPV digunakan untuk mencegah kutil kelamin yang disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV). Beberapa jenis HPV juga dapat menyebabkan kanker serviks, kanker mulut, dan kanker tenggorokan.

Vaksin HPV mengandung protein dari cangkang virus tipe tertentu, bukan RNA atau DNA virus sehingga tidak menyebabkan virus berkembang di dalam tubuh. Vaksin ini sudah dapat diberikan pada anak usia 10 tahun sebanyak tiga dosis secara bertahap.

Meski aman, kemungkinan efek samping juga bisa terjadi. Efek samping ringan yang umum terjadi adalah rasa sakit, bengkak, dan kemerahan di tempat suntikan. Namun, beberapa orang dilaporkan pingsan setelah disuntik. Jadi setelah diberi vaksin, pasien harus menunggu setidaknya 15 menit untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya efek samping.

2. Vaksin HAV

Vaksin HAV digunakan untuk mencegah infeksi virus hepatitis A yang berkembang di sekitar organ hati.  Adanya virus dapat menyebabkan peradangan dan mengganggu fungsi hati. Umumnya tubuh akan pulih dari kondisi ini selama 2 sampai 6 bulan. Jika parah, virus ini dapat menyebabkan komplikasi gagal hati.

Semua anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya masih lemah dianjurkan menerima vaksin, supaya tidak terinfeksi penyakit ini ketika dewasa. Meskipun penularan virus hepatitis A kebanyakan melalui makanan yang tidak higienis, pria yang melakukan hubungan seks sejenis dan pengguna obat-obatan terlarang sangat dianjurkan mendapatkan vaksin hingga tuntas.

Vaksin HAV bekerja sangat efektif dalam jangka panjang untuk melindungi tubuh dari virus setelah dosis kedua. Efek samping pemberian vaksin adalah muncul rasa nyeri di area kulit yang disuntikkan.

3. Vaksin HBV dan hepatitis B immune globulin (HBIG)

Virus hepatitis memilik banyak jenis, salah satunya virus hepatitis tipe B. Virus ini dapat menyebabkan penyakit hati serius bila tidak ditangani dengan tepat. Orang-orang yang terinfeksi virus umumnya mengalami gejala demam, sakit perut, dan jaundice (perubahan warna kulit, kuku, dan putih mata menjadi kuning).

Virus hepatitis B dapat menyebar melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi atau bergonta-ganti pasangan seks. Air mani, darah, dan juga cairan vagina dari orang yang terinfeksi bisa menyebar ke orang yang sehat saat aktivitas seks dilakukan.

Umumnya orang dewasa yang terinfeksi hepatitis B dapat pulih. Namun, anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah cenderung mengembangkan penyakit kronis. Jadi, vaksin HBV atau HBIG ini sangat dianjurkan untuk diberikan pada bayi yang baru lahir (khusus HBIG, diberikan pada bayi yang berisiko tinggi hepatitis B, seperti ibu dengan HbsAg positif).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Liverpool Dibantai Watford, Berikut Deretan Angkanya

Liverpooltidak berdaya di markas Watford, Vicarage Road, pada laga pekan ke-28 Liga Inggris, Sabtu (29/2/2020). Tampil dengan skuat terba...